Minggu, 07 Agustus 2011

JALAN KE SURGA PENUH ONAK DAN DURI




Surga itu sangat tinggi tempatnya dan untuk sampai ke taman-taman yang begitu tinggi dan mulia tersebut memerlukan usaha-usaha yang tidak sedikit. Jalan ke surga penuh dengan hal-hal yang berlawanan dengan keinginan dan kecenderungan hawa nafsu manusia. Untuk itu dibutuhkan tekad dan kemauan yang kuat. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda “Neraka diselubungi oleh syahwat, dan surga oleh kesulitan-kesulitan”. Versi Muslim “dikelilingi”, bukan “diselubungi”.

An-Nasa’I, Tirmidzi dan Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, “Ketika Alloh menciptakan surga, Ia mengatakan kepada Jibril, “Lihatlah surga”. Jibril pun pergi untuk melihatnya, lalu kembali dan berkata, “Mahabesar Engkau, tidak seorang pun yang akan mendengar tentang surga kecuali ia akan memasukinya”. Lalu Alloh mengelilingi dengan kesulitan-kesulitan dan berkata, “Pergi dan lihatlah surga”. Pergilah Jibril melihatnya, lalu ia kembali dan berkata “Mahabesar Engkau, aku khawatir bahwa tidak seorang pun akan memasukinya”.

Komentar an-Nawawi mengenai hadist yang pertama tadi :
“Ini sebuah contoh tentang kemampuan Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam berbicara dengan lancar dan ringkas dengan menggunakan kata-kata yang indah, di mana beliau memberikan analogi yang indah. Hadist ini berarti bahwa tidak satupun yang dapat membantu Anda sampai ke surga kecuali dengan melalui kesulitan-kesulitan, dan tidak satu pun yang akan mengantarkan Anda ke neraka kecuali hawa nafsu Anda. Keduanya (surga dan neraka) terselubung, dan barangsiapa dapat menguak selubung itu maka ia akan mencapai apa yang tersembunyi di balik selubung tersebut. Selubung yang menutupi surga dapat dikuak dengan melewati kesulitan-kesulitan, dan selubung yang menutupi neraka dapat dikuak dengan menuruti hawa nafsu. Kesulitan-kesulitan tersebut mencakup pelaksanaan shalat dengan konsisten sabar, menahan amarah, suka memaafkan, sabar, mau bersedekah, berlaku baik terhadap orang yang berlaku buruk terhadap Anda, mengekang hawa nafsu fisik, dan lain sebagainya.


Sumber : Ensiklopedia Kiamat, Oleh : Dr. ‘Umar Sulaiman al-Asyqar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar